Seminar Nasional
HMPS Perbankan Syariah 2025
![]() |
Foto bersama Sumber: koleksi pribadi |
HMPS PS- Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah
Universitas K. H. Abdurrahman Wahid melalui departemen Pengembangan Intelektual
sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema “Smart Finances, Great
Future: Gen Z’s Role in Achieving Economic Independence” pada, Minggu
(22/08/2025) di ballroom Hotel Santika Pekalongan yang diikuti oleh mahasiswa
dan umum.
Dalam sambutan Pembuka, Kak Elsa Az Zahra selaku Ketua HMPS PS
menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremonial belaka,
melainkan mampu membentuk pola pikir Gen-Z agar lebih bijak dan mandiri secara
ekonomi. Kak Elsa juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
mendukung acara.
Sementara itu, Bapak Drajat Stiawan M.Si., selaku ketua program studi perbankan syariah memberikan apresiasi kepada panitia dan peserta, serta menekankan bahwa keberhasilan generasi muda ditentukan oleh kemampuannya dalam memahami dan bijak dalam mengelolaan keuangan, serta mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana pendukung kemandirian ekonomi.
Acara secara resmi dibuka oleh Bapak Drajat dengan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim, maka dengan ini kami nyatakan dibuka”. Sebagai pembuka acara, selanjutnya penampilan Tari Dayak oleh anggota HMPS Perbankan Syariah sebagai simbol semangat dan kekayaan budaya serta untuk menyemarakan suasana.
Seminar Nasional yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB ini menghadirkan Kak Anindyirtha Arsa Prameswari, seorang public speaker dan konten creator pendidikan sebagai narasumber. Kak Anin dalam sapaan akrabnnya menjelaskan bahwa di era digital dapat dengan mudah menimbulkan gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, penting bagi Gen-Z untuk membangun kesadaran finansial sejak usia muda, bahkan sejak bangku SMA.
“Kaya atau miskin itu mindset, oleh karena itu Break Your Limit!,” ungkap Kak Anindytha.
Dalam sesi interaktif, peserta diajak untuk memahami konsep seperti budgeting, money tracker, investasi dengan uang dingin, dan prinsip manajemen keuangan 50:30:20. Kak Anin juga menekankan pentingnya selflove dan mindful spending atau pengelolaan uang dengan kesadaran penuh agar tidak terjebak dalam tekanan sosial seperti FOMO yang tentunya sangat sesuai dengan keadaaan Gen-Z sekarang ini.
Acara dimoderatori oleh Kak Wafa Khansa Fadhilah, seorang public speaker yang menjembatani antara peserta dan narasumber dengan melontarkan pertanyaan dan kasus-kasus yang sesuai dengan keadaaan finanasian Gen-Z. Kak Wafa juga menambahkan pendapat bahwa mengatur keuangan berkaitan erat dengan pengelolaan emosi, karena keterbatasan terkadang membuka kesadaran baik dalam finansial maupun lainnya.
“Literasi keuangan bukan hanya soal uang, tapi juga pada pengelolaan emosi,” ungkap Kak Wafa.
Diskusi berlangsung asik dengan peserta yang aktif berpartisipasi. Peserta diberikan kesempatan bertanya secara langsung kepada narasumber sehingga diperoleh tiga penanya terbaik yaitu Sari, Daniyah, dan Intan, untuk kemudian mendapatkan apresiasi dari panitia di akhir acara. Pertanyaan mereka terangkum dalam pokok bahasan yaitu, pandangan hidup, tekanan sosial, dan cara menghadapi realitas finansial dalam keluarga sandwich generation, kemudian ditanggapi oleh narasumber berdasarkan filosofis, realita, dan juga agama.
Sebagai bentuk penghargaan dan kenang-kenangan, acara ditutup dengan penyerahan
cinderamata oleh Ketua Pelaksana kepada narasumber dan moderator serta foto Bersama.
Seminar Nasional ini memiliki tujuan yang sejalan dengan tema besarnya
yaitu sebagai sarana peningkatan literasi keuangan peserta yang berasal dari
generasi z melalui pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan mental sehingga
nantinya peserta dapat menerapkan ilmu yang sudah di dapat dalam kehidupan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar